Segala puji bagi Allah, Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat
dan kepada seluruh pengikutnya yang selalu mengikuti jalan petunjuk-Nya.
Demikian pula salam atas seluruh Nabi dan Rasul.
Manusia perlu mengintrospeksi diri, sesungguhnya
Allah Tuhan Pemelihara seluruh alam telah menundukkan berbagai ciptannya
untuk menyantuni umat manusia, disampaikan oleh Allah bahwa seluruh
alam raya, langit dan bumi seisinya, yang ghoib dan yang nyata telah
Allah tundukkan untuk kebahagiaan manusia hidup di dunia ini.
.
1. Allah SWT menundukkan Alam raya untuk manusia
Allah SWT telah menundukkan alam raya untuk manusia,
Allah telah menyiapkan keadaan di muka bumi sedemikian rupa sehingga
dapat dihuni oleh umat manusia. Dan Allah menyatakan hal itu sebagaimana
firman-Nya
.
وَسَخَّرَ
لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعاً مِّنْهُ إِنَّ
فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لَّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ ﴿١٣﴾
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (QS. 45:13)
.
يُولِجُ
اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ
الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ذَلِكُمُ اللَّهُ
رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِ مَا
يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍ ﴿١٣﴾
Dia memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan,
masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat)
demikian itulah Allah Tuhan-mu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan
orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari. (QS. 35:13)
.
وَمَا ذَرَأَ لَكُمْ فِي الأَرْضِ مُخْتَلِفاً أَلْوَانُهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَذَّكَّرُونَ ﴿١٣﴾
dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan
untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang mengambil pelajaran. (QS. 16:13)
.
2. Allah SWT menundukkan binatang untuk kepentingan manusia.
Demikian pula Allah telah banyak memberikan
pertolongan kepada manusia agar kehidupan di muka bumi menjadi tempat
yang mudah dan nyaman bagi manusia, Allah lengkapi dengan
binantang-binatang yang dapat membentu kemudahan bagi aktifitas manusia.
.
وَالأَنْعَامَ خَلَقَهَا لَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ وَمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ ﴿٥﴾
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk
kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfa’at,
dan sebahagiannya kamu makan. (QS. 16:5)
وَالَّذِي
خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ الْفُلْكِ
وَالْأَنْعَامِ مَا تَرْكَبُونَ ﴿١٢﴾ لِتَسْتَوُوا عَلَى ظُهُورِهِ ثُمَّ
تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا
سُبْحانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ ﴿١٣﴾
Dan Yang menciptakan semua yang
berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang
kamu tunggangi. (QS. 43:12)
Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian
kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan
supaya kamu mengucapkan:”Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua ini
bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya,(QS. 43:13)
وَإِنَّ
لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُّسقِيكُم مِّمَّا فِي بُطُونِهَا
وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ ﴿٢١﴾
وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُونَ ﴿٢٢﴾
Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak,
benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi
minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada
binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan
sebagian darinya kamu makan, (QS. 23:21)
dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut. (QS. 23:22)
اللَّهُ
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَنْعَامَ لِتَرْكَبُوا مِنْهَا وَمِنْهَا
تَأْكُلُونَ ﴿٧٩﴾ وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَلِتَبْلُغُوا عَلَيْهَا
حَاجَةً فِي صُدُورِكُمْ وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُونَ ﴿٨٠﴾
Allah-lah yang menjadikan binatang ternak untuk
kamu, sebagiannya untuk kamu kendaraidan sebagiannya untuk kamu makan.
(QS. 40:79)
Dan (ada lagi) manfaat-manfaat yang lain pada
binatang ternak itu untuk kamu dan supaya kamu mencapai keperluan yang
tersimpan dalam hati dengan mengendarainya.Dan kamu dapat diangkut
dengan mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai bahtera.
(QS. 40:80)
.
3. Allah SWT menundukkan bahtera dan lautan untuk manusia.
Allah telah memberi kelebihan aqal kepada manusia
untuk membuat segala sesuatu termasuk membuat bahtera (kapal laut), dan
sekaligus Allah telah memberi keadaan suasana cuaca yang menjadikan
bahtera dapat digunakan untuk kemudahan manusia dalam menggunakan
bahtera di lautan.
.
وَهُوَ
الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُواْ مِنْهُ لَحْماً طَرِيّاً
وَتَسْتَخْرِجُواْ مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ
مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُواْ مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
﴿١٤﴾
Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan
(untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan),
dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan
kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (QS. 16:14)
وَلَقَدْ
كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ
مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً ﴿٧٠﴾
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka
rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS. 17:70)
وَآيَةٌ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ ﴿٤١﴾
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi
mereka adalah Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh
muatan, (QS. 36:41)
.
4. Manusia wajib mensyukuri nikmat-nikmat dari AllahSWT
.
أَلَمْ
تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي
الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً وَمِنَ
النَّاسِ مَن يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا
كِتَابٍ مُّنِيرٍ ﴿٢٠﴾
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di
bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di
antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS.
31:20)
.
Kehendak Allah menundukkan untuk manusia segala
sesuatu yang besar-besar, yang rumit-rumit, yang sulit-sulit adalah agar
manusia bersyukur kepadaNya, melihat kemurahan Allah SWT dan kemudian
selalu tunduk patuh kepadaNya, senantiasa menjaga kesucian perbutannya
agar hatinya selalu suci, dan selalu dapat melihat tanda-tanda
keagunganNya. Dengan demikian manusia akan selalu menjalankan fungsi
utamanya untuk selalu bertasbih kepadaNya. Itulah tujuan utama Allah
menciptakan manusia.
Binatang bisa diambil manfaatnya oleh manusia untuk
diternak, disembelih diambil dagingnya, susunya, madunya, proteinnya dan
lain-lain untuk kepentingan umat manusia. Namun manusia tidak bisa
diambil manfaat darinya kecuali kalau ada perbuatan sholihnya, mulia
akhlaqnya, bermanfaat membantu saudaranya. Dan semua itu bisa terwujud
dalam diri manusia, bila manusia masih menempuh jalan yang lurus, yaitu
selalu bertasbih, berbakti dan tunduk patuh kepada Allah SWT semata.
Bila dibandingkan dengan sebuah komputer canggih,
komputer memiliki program-program khusus padanya yang akan bermanfaat
sesuai dengan apa yang telah diprogramkan pada CPU nya.
Maka dalam diri manusia juga sudah ada
program-program khusus yang berupa sifat dan karakter tertentu dengan
kehendak Allah. Bila manusia mengetahui program atau kehendak Allah dan
dia berjalan pada jalan kebenaran itu maka benarlah jalan orang itu dan
membawanya kepada keselamatan dan kebahagiaan. Namun bila menempuh
perilaku yang dilarang oleh Allah dan menempuh jalan celaka maka sesat
dan celakalah manusia. Keadaan ini berlaku untuk pribadi, masyarakat,
bangsa, negara ataupun dunia.
.
مَّنِ
اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدي لِنَفْسِهِ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ
عَلَيْهَا وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا
مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً ﴿١٥﴾
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah
(Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya
sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi
(kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat
memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami
mengutus seorang rasul. (QS. 17:15)
.
5. Fungsi Peralatan Canggih Bagi Manusia
.
Tiada kehidupan di muka bumi karena Allah SWT
menghendaki adanya, serta senantiasa melindungi dan menjaganya. Maka
wajib manusia untuk selalu tunduk dan patuh kepadaNya semata-mata. Dan
keunggulan antara manusia dibanding binantang dan peralanan peralatan
dan mesin-mesin otomatis adalah pada sisi Hikmah dan Kebijaksanaanya.
Binatang selamanya hanya berbuat sesuai dengan
insting aslinya, dan mereka hanya sedikit sekali untuk dapat dididik dan
diberitahu untuk lebih trampil atau lebih maju. Demikian pula
mesin-mesin otomatis, komputer dan robot canggih, adalah alat-alat atau
enstrumen kepanjangan dari aqal manusia. Mereka hanya bekerja pada tahap
menerima masukan dan mengolah data sesuai dengan program yang telah
dibuat untuknya.
Dan untuk hari ini alat-alat demikian sudah lebih
maju sangat pesat dibanding kapasitas aqal manusia. Masalah
hitung-menghitung, hapal menghapal, menganalisa data, manusia sudah
kalah dengan alat-alat tersebut. Bahkan untuk mengamati tempat-tempat
yang berbahaya, alat alat tersebut adalah kebutuhan yang wajib sebagai
pengganti manusia, misalnya kapal selam, untuk meneliti dasar lautan
yang sangat berbahaya, atau luar angkasa yang belum dapat diduga
keadaannya.
.
6. Kesimpulan
Dari sekian hal perbedaan manusia, binatang dan
alat-alat canggih adalah pada sisi hikmah kebijaksanaan, dan hikmah
kebijaksanaan itu adalah perpaduan antara aqal dan perasaan, hati,
qolbu. Dan itulah keunggulan manusia dari yang lainnya. Bila manusia
meninggalkan sifat hikmah dan bijaksananya, maka manusia akan jatuh
harga dirinya, menjadi makhluq yang lebih rendah dari hewan.
.
أَرَأَيْتَ
مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلاً ﴿٤٣﴾
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ
إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلاً ﴿٤٤﴾
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya. Maka apakah kamu dapat menjadi
pemelihara atasnya? (QS. 25:43)
atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka
itu mendengar atau memahami.Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak
itu). (QS. 25:44)
Maka untuk mendudukkan nilai-nilai universal manusia
maka harus dikembalikan kepada fitrah dan kehendak Allah menciptakan
manusia, yaitu untuk menjadi khalifah dimuka bumi. Menjadi wakil Allah
untuk mengatur kebaikan kehidupan dimuka bumi. Menjadikan dunia yang
aman, damai, sejahtera, teratur, bagi setiap yang ada diatasnya. Untuk
mendapatkan sifat-sifat utama tersebut, maka manusia harus senantiasa
mendekat kepada Allah, beribadah, tunduk patuh, taat dan senantiasa
berjalan didalam kesholehan.
Dan itu dalam islam dilakukan dengan jalan mengaji,
mengaji Al-Qur’an dan Al-Hadist, pada ahlinya, pada orang-orang yang
berpengalaman teori dan praktek mengamalkan firman-firman Allah dan
hadist Rasulullah, dan bersama-sama saling melengkapi. Sebagaimana ayat
Allah
وَالْعَصْرِ
﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾
Demi masa. (QS. 103:1)
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (QS. 103:2)
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat
menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS. 103:3)
لَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ﴿٤﴾ ثُمَّ رَدَدْنَاهُ
أَسْفَلَ سَافِلِينَ ﴿٥﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ ﴿٦﴾
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. 95:4)
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), (QS. 95:5)
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (QS. 95:6)
Tiada kehidupan di alam raya ini kecuali semua tunduk
kepada hukum-hukum Allah SWT. Bila manusia menempuh jalan yang di
ridhoi Allah pasti manusia akan selalu dalam jalan selamat dan bahagia.
Sebaliknya bila manusia menempuh jalan yang dibenci dan dimurkai Allah,
maka manusia akan selalu dalam kerugian, kesusahan dan menuju
kehancuran. Selamanya manusia adalah makhluq yang ditinggikan Allah,
bila dia selalu dalam ketaatan kepada Allah.
Bila
manusia ingkar kepada Allah SWT, Segala kecanggihan yang telah dibuat
hanya akan menjadi alat untuk memperbesar kerugian dan kesusahannya dan
sekaligus menjadi alat yang mempercepat kehancurannya, sebagaimana
kejadian sejarah yang sudah lalu terjadi. Semoga kita umat manusia semua
mau ditunjuki oleh Allah untuk menempuh jalan mulia, jalan selamat dan
bahagia di zaman yang serba canggih dan serba huebat seperti sekarang
ini. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar