Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru disebutkan :
" Junjungan alam telah bersabda
Sungguh celaka si budak harta
Umat Islam di mana berada
Asalnya satu dan bersaudara
" Aduh sayang !
Dasar selamat BERSATU KALIMAH
Bersatu DERAP bersatu LANGKAH
Dasar bahaya BERPECAH BELAH
Terkadang membawa SU'UL KHATIMAH
Selanjutnya
yang paling penting, orang tua dan guru merupakan dua insan yang tidak
boleh lepas dari diri kita. Mereka paling perlu dihargai dan dihormati,
dido'akan agar selamat di dunia dan di akhirat.
Ya
Tuhan kami, beri ampunlah Aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian
orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". ( Ibrahim :
41 )
"Orang yang bakti kepada guru
Mendapat faidah hikmat yang baru
Tidak terduga lebih dahulu
Memang Allah pemberi selalu
" Kalau durhaka kepada guru
Hatinya kecil selalu terburu
Akhlaknya rusak jasmaninya pilu
Terkadang hidupnya haram melulu
" Aktif mengajak melawan guru
Hawa nafsunya buru-memburu
Di banyak soal selalu keliru
Terkadang matinya tidak menentu
Bahkan Maulana Syaikh sering mengingatkan pada saat pengajian beliau dulu sebuah syair :
اُقَدِّمُ أُسْتَاذِى عَلَى نَفْسِى وَالِدِى # وَاِنْ نَالَنِى مِنْهُ الْعِزُّ وَالشَّرَفُ
وَذَاكَ مُرَبِّى الرُّوْح وَالرُّوْحُ جَوْهَرٌ # وَذَاكَ مُرَبِّى الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ
كَا الصَّدَقِ
" Saya
selalu mengutamakan kepentingan guru saya dari ibu bapak, walaupun
dengan adanya ibu bapak saya menjadi orang mulia dan terhormat. Guru
tu pemelihara ruh dan ruh itu bagaikan intan permata. Dan ibu bapak itu
pemelihara jasad sedangkan jasad itu tak ubahnya seperti kotak kosong "
(
Dan Seterusnya.....Bisa Dibaca Dalam Buku ” Detik-Detik Terakhir
Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ”/Kumpulan Fatwa
Beliau dari tahun 1996-1997 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar