Rabu, 26 Desember 2012

Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru Nahdatul Whatan

Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru disebutkan :

" Junjungan alam telah bersabda
   Sungguh celaka si budak harta
   Umat Islam di mana berada
   Asalnya satu dan bersaudara


" Aduh sayang !
  Dasar selamat BERSATU KALIMAH
  Bersatu DERAP bersatu LANGKAH
  Dasar bahaya BERPECAH BELAH
  Terkadang membawa SU'UL KHATIMAH

Selanjutnya yang paling  penting, orang tua dan guru merupakan dua insan yang tidak boleh lepas dari diri kita. Mereka paling perlu dihargai dan dihormati, dido'akan agar selamat di dunia dan di akhirat.
Ya Tuhan kami, beri ampunlah Aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". ( Ibrahim : 41 )

"Orang yang bakti kepada guru
  Mendapat faidah hikmat yang baru
  Tidak terduga lebih dahulu
  Memang Allah pemberi selalu

" Kalau durhaka kepada guru
   Hatinya kecil selalu terburu
   Akhlaknya rusak jasmaninya pilu
   Terkadang hidupnya haram melulu

" Aktif mengajak melawan guru
   Hawa nafsunya buru-memburu
   Di banyak soal selalu keliru
   Terkadang matinya tidak menentu

Bahkan Maulana Syaikh sering mengingatkan pada saat pengajian beliau dulu sebuah syair :

اُقَدِّمُ أُسْتَاذِى عَلَى نَفْسِى وَالِدِى # وَاِنْ نَالَنِى مِنْهُ الْعِزُّ وَالشَّرَفُ
وَذَاكَ مُرَبِّى الرُّوْح وَالرُّوْحُ جَوْهَرٌ # وَذَاكَ مُرَبِّى الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ
 كَا الصَّدَقِ

"  Saya selalu mengutamakan kepentingan guru saya dari ibu bapak, walaupun dengan adanya ibu bapak saya menjadi orang mulia dan terhormat. Guru tu pemelihara ruh dan ruh itu bagaikan intan permata. Dan ibu bapak itu pemelihara jasad sedangkan jasad itu tak ubahnya seperti kotak kosong "

( Dan Seterusnya.....Bisa Dibaca Dalam Buku ” Detik-Detik Terakhir Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ”/Kumpulan Fatwa Beliau dari tahun 1996-1997 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar