“ Makna Simbolik Dalam Perspektif Kesejarahan “
KH. Muhammad Suhaidi
(Pimpinan Ponpes Nahdlatul Wathan Jakarta)
KH. Muhammad Suhaidi
(Pimpinan Ponpes Nahdlatul Wathan Jakarta)
Falsafah
Lambang Organisasi Nahdlatul Wathan adalah :Bulan melambangkan Islam,
Bintang melambangkan Iman dan Taqwa, Sinar Lima melambangbkan Rukun
Islam, Warna gambang dan tulisan putih melambangkan Ikhlas dan
Istiqomah, Warna dasar hijau melambangkan Selamat Bahagia Dunia Akhirat.
Secara
normatif, simbol seringkali diartikan sebatas penghias seperti bendera
atau vigura dalam sebuah organisasi. Nyaris tidak gali filosofi dan
makna kesejarahan dibalik simbol tersebut. Padahal betapa sebuah simbol
akan sangat bermakna ketika kita mau melihat sekilas sejarah bagaimana
simbol itu dibuat. Dengan demikian, sangatlah tepat dan cerdas bila
simbol Bulan Bintang Bersinar Lima dipahami sebagai sebuah nilai
kesejarahan yang berkaitan dengan agama dan negara bahkan lebih dari
hal tersebut sebagaimana akan dijelaskan berikut ini.
Dalam
konteks sejarah peradaban global misalnya, simbol Bulan Bintang
Bersinar Lima, pertama kali digunakan oleh kesultanan Turki Utsmani
tahun 1517-1923 M sekitar pertengahan abad ke sepuluh. Dalam dekade yang
sama Turki Utsmani berhasil menaklukkan konstantinopel yang beribukota
Romawi di bawah kekaisaran Bizantium, sebuah negara adidaya pada
zamannya. Keberhasilan Turki Utsmani dalam menaklukkan kota Romawi tidak
terlepas dari janji Rasulullah SAW, bahwa kota tersebut memang milik
umat Islam.
Kota
Romawi ditaklukan oleh Sultan Mahmud II atau lebih popular dengan nama
Sultan Muhammad Al Fatih dan di kala itu Kekaisaran Bizantium menetapkan
Kristen sebagai agama resmi negara dengan lambang bulan bintang sebagai
simbol negara. Setelah Turki Utsmani resmi berkuasa dalam menjalankan
kebijakan negara, simbol tersebut tetap di pertahankan dan secara
konstitusional akhirnya menjadi lambang negara dengan ibukota Istambul.
Sebelumnya,
bendera Turki Utsmani hanya berbentuk segitiga sama kaki dengan garis
sisi kakinya melengkung, berwarna merah. Setelah penaklukan
konstantinopel, di tengah bendera itu ditambahi gambar bulan dan bintang
berwarna putih. Pada tahun 1844, bentuk bendera tersebut disempunakan
lagi hingga menjadi segi empat. Kemudian pada tahun 1922 kembali
mengalami modifikasi yang selanjutnya di tahun 1936 ditetapkan dalam
konstitusi.
Setelah
runtuhnya turki utsmani, lambang tersebut tetap menjadi bendera resmi
Turki Modern, hanya saja ada perbedaan yang cukup significant yaitu
bintang dan bulan sabitnya dibuat agak langsing dan tidak terlalu tebal.
Sejak itulah bendera bulan sabit menjadi bendera resmi umat Islam
dengan kekuasaan territorial yang luas. Dengan demikian menjadi sangat
wajar jika lambang itu begitu melekat di hati ummat Islam diseluruh
belahan dunia.
Kenapa NW Menggunakan Simbol Bulan Bintang Tersebut?
Sehubungan
dengan sejarah itu, pendiri NWDI, NBDI, dan NW (TGKH. Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid Al-Masyhur) yang seorang ulama bervisi global,
yang sangat memahami dan menghargai arti sejarah mengabadikan elan
kejuangan tersebut. Karena sejarah merupalkan cerminan masa lalu untuk
menghadapi masa yang akan datang. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi
berdasarkan fakta dan bukti nyata. Oleh karena itu, setelah beliau
menamatkan studinya di madrasah Ash-Shaulatiyah makkah atas perintah
mahagurunya yang sangat dicintai dan disayangi, yaitu Maulana Syeikh
Hasan Muhammad Al-Masysyath beliau kembali ke Indonesia, mendirikan
Pesantrean Al-Mujahidin selanjutnya Madrasah NWDI dan NBDI, kemudian
menyatukannya dalam sebuah Organisasi Nahdlatul Wathan. Semua lembaga
yang bernaung dibawah Organisasi Nahdlatul Wathan diberi simbol “Bulan
Bintang Bersinar Lima”.
Adapun arti dan Falsafah Lambang Organisasi Nahdlatul Wathan adalah :Bulan melambangkan Islam, Bintang melambangkan Iman dan Taqwa, Sinar Lima melambangbkan Rukun Islam, Warna gambang dan tulisan putih melambangkan Ikhlas dan Istiqomah, Warna dasar hijau melambangkan Selamat Bahagia Dunia Akhirat.
Untuk melanjutkan gerak Nahdlatul Wathan ke depan, beliau sangat mendambakan munculnya Bintang-Bintang Nahdlatul Wathan.
yang memiliki potensi dan militansi tinggi, baik dari segi semangat,
wawasan, maupun dari segi bobot keilmuan. Cita-cita beliau, dituangkan
dalam salah satu bait Hizib. “Dan Sinarilah Negara Kami Dengan Bintang–Bintang Nahdlatul Wathan “.
Untuk menjadi seorang bintang yang cemerlang, yang popular yang dibutuhkan dan dicintai oleh lingkungan.
1. Kualitas sinarnya, kecemerlngannya itu yang membuatnya tampak jelas dan menonjol diantara orang lain/organisasi lain.
2. Daya tariknya yaitu janji akan keuntungan bagi orang lain.
3. Dampaknya,
bila anda menghasilkan, anda akan dilindungi oleh mereka yang
diuntungkan dan disanjung serta dicintai dan disayangi oleh yang ingin
diuntungkan.
4. Hormatnya, karena anda yang memiliki pribadi dan akhlak yang pantas dihormati.
5. Menghasilkan banyak karya (banyak berbuat untuk orang lain).
6. Selalu karyanya ingin menjadi besar (bercita–cita besar).
7. Tindakannya, tepat waktunya (mematuhinya).
8. Tidak menunggu tetapi harus menjadi orang yang pertama memulai
9. Anda harus memiliki mental yang kuat seperti batu karang yang hidup dalam laut.
Semoga
penjelasan singkat tersebut, mampu menambah wawasan kita tentang makna
filosofis dan kesejarahan bulan bintang yang menjadi simbol organisasi
yang sama-sama kita cintai ini. Wallahu A’lam Bis Shawab! (SinarLIMA)
terimakasih gan atas infonya
BalasHapusterimakasih gan atas infonya
BalasHapus