Catatan
Maulana Syaikh Muhammad Hasan al-Massyath tentang penamaan organisasi
yang diusulkan oleh TGH.Muhammad Zainuddin AM dengan nama, Nahdlat al-Din al-Islam li al-Wathan atau Nahdlat al-Islam li al-Wathan.dapat
dijadikan pijakan bahwa relasi antara agama dan negara dalam konteks
ini bersifat integral dan simbiosis mutualisme. Artinya, negara sebagai
sebuah institusi memerlukan agama sebagai basis moral untuk menegakkan
berdirinya suatu institusi negara. Sementara agama tidak akan berfungsi
maksimal tanpa ada dukungan dari negara. Jadi agama mengisi preferensi
nilai-nilai normatif dari sebuah negara.
Organsasi
Nahdlatul Wathan secara embrional berasal dari Madrasah Nahdlatul
Wathan Diniyyah Islamiyyah (NWDI) dan Madrasah Nadlatul Banat Diniyyah
Islamiyyah (NBDI) didirikan dalam suasana dan kondisi sosio-historis
yang heroik, baik dalam konteks penegakan agama Islam maupun kebangsaan.
Kelahiran organisasi tersebut sekaligus memberi respon terhadap konteks
sosio-historis masyarakat pada masa itu. Heroisme dalam aspek penegakan
agama Islam tercermin dari upaya yang secara simultan diikuti dengan
keyakinan dan keikhlasan untuk memperbaiki pemahaman dan cara
keberagamaan. Tujuannya jelas, yakni agar nilai-nilai, praktek, dan
budaya Islam dapat dihayati dan diamalkan dalam seluruh aspek kehidupan
masyarakat. Sedangkan heroisme dalam aspek kebangsaan terrefleksikan
dari upaya pembebasan masyarakat dari kebodohan dan ketertindasan
melalui pendidikan sebagai bekal untuk memperjuangkan kemerdekaan
bangsa.
Atas dasar inilah, maka orientasi Nahdlatul Wathan bertumpu
pada upaya-upaya untuk memadukan dan mensinergikan antaraagama dan
negara. Menurut TGH. Muhammad Zainuddin AM, penyebutan istilah Nahdltul
Wathan mengandung dua makna filosofis sekaligus, yakni membangun negara
dan agama. Artinya bahwa agama dan negara diposisikan sama dalam satu
tarikan nafas, yakni membangun agama berarti membangun negara, begitu
juga sebaliknya.
Namun untuk dapat mencapai makna filosofis ini, paling tidak terdapat lima kesadaran yang direfleksikan dari kata Nahdlatul Wathan, yaitu, 1) Wa’yu al-Dîn yaitu kesadaran beragama, 2).Wa’yu al-Ilmi, yaitu kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan, 3) Wa’yu al-Nidham, yaitu, kesadaran berorganisasi, 4),Wa’yu al-Ijtima’, yaitu, kesadaran sosial kemasyarakatan, dan 5),Wa’yu al-Wathan, yaitu kesadaran berbangsa dan bernegara.
terimakasih gan atas infonya
BalasHapusterimakasih gan atas infonya
BalasHapus